Sumur bor jambi

Senin, 10 Februari 2014



Bagaimana Cara mengetes kualitas Air Bersih
Air adalah sumber kehidupan, begitulah adanya. dimana-mana butuh air, manusia, hewan, tumbuhan, bahkan yang matipun butuh air. air begitu sangat vital sehingga bisa disimpulkan sederhana. daerah yang jauh dari wilayah air pasti tertinggal. namun dewasa ini Air tanah masih jadi pilihan utama masyarakat Indonesia untuk mememuhi kebutuhan sehari-harinya di rumah.
untuk keperluan mandi, cuci maupun urusan masak. air begitu sangat penting bagi kehidupan. namun tidak semua daerah memiliki kualitas air yang baik, nah inilah yang terjadi disekitar perumahan saya. hampir mayoritas airnya jelek. kadar logamnya tinggi, bau, dan berminyak
Bagaimana cara menguji kualitas air yang bersih ?


Cara ini sebagai uji awal untuk mengetahui apakah air yang kita konsumsi mengandung logam atau bakteri berbahaya. Namun, jika ingin lebih tahu secara pasti (dilihat dari sisi kuantitatif) bisa dilakukan analisis di laboratorium.
Apa saja kualitas air tanah yang diuji?





(lihat gambar : gelas 1. masih berwarna teh, air lumayan bagus, gelas 2 dan 3 air menjadi ungu-gelap menandakan air yang jelek, kadar logam tinggi)

Parameter yang diperiksa untuk mengetahui kualitas air tanah biasanya terdiri dari parameter biologis, kimiawi dan juga fisiknya.
Untuk parameter biologis yang diperiksa adalah kandungan, Cara ini sebagai uji awal untuk mengetahui apakah air yang kita konsumsi mengandung logam atau bakteri berbahaya. Namun, jika ingin lebih tahu secara pasti (dilihat dari sisi kuantitatif) bisa dilakukan analisis di laboratorium. sebagai indikator biologis. Jika di dalam air tanah tersebut terdapat bakteri E.coli maka virus, bakteri, parasit dan amuba lainnya bisa saja ada di dalam air tersebut. Tapi jika tidak ada bakteri E.coli kemungkinan virus, bakteri atau parasit yang ada di sana merupakan kuman yang non-patogen atau tidak berbahaya.
Untuk parameter kimiawi yang diperiksa adalah senyawa-senyawa kimia yang seharusnya memang tidak boleh ada di dalam air, misalnya mangan, merkuri atau timbal. Sedangkan untuk parameter fisiknya yang diperiksa adalah kekeruhan, pH dan warna dari air tanah tersebut.
Ciri dan efek negatif air yang buruk.
(lihat gambar disamping, air bagus saat dicelup dengan teh sachet akan berwarna serupa dengan teh, lihat yang di botol air yang mengandung logam tinggi langsung berubah ungu-gelap saat dikasih teh, coba dirumah anda masing-masing)
Air yang tercemar kadang tidak terlihat terutama jika pencemarnya adalah biologis. Sedangkan untuk pencemar kimia atau fisik terkadang bisa terlihat dari warna air yang keruh, berbau, berasa atau berwarna kekuning-kuningan.
Kadar besi dalam air ini bisa terlihat dari seberapa cepatnya warna berubah dan intensitas bau, semakin cepat warna air berubah dan semakin kuat intensitas baunya maka kadar besi semakin tinggi. Air ini tidak bisa digunakan untuk mencuci baju, apalagi sampai dikonsumsi. Jika digunakan untuk mencuci baju, maka baju terlihat cepat kusam dan terkadang sampai berkarat. Efek terburuk dari penggunaan air yang mengandung besi tinggi adalah menurunnya intelegensi (IQ) sedangkan efek lain adalah terganggunya kesehatan kita.
Untuk air minum, jika mengandung besi cenderung menimbulkan rasa mual apabila dikonsumsi. Selain itu dalam dosis besar dapat merusak dinding usus. Kadar Fe  lebih dari 1 mg/l  menyebabkan terjadinya iritasi pada mata dan kulit. Apabila kelarutan besi dalam air melebihi 10 mg/l  menyebabkan air berbau seperti telur busuk.
Selain besi, ada lagi zat terlarut dalam air yang berbahaya juga karna dapat merusak ginjal sehingga menyebabkan gagall ginjal dan gangguan kesehatan lainnya. Air ini adalah air yang mengandung kapur (air sadah) yang jika dilihat secara kasat mata tidak dapat diketahui karna air tersebut jernih. Untuk mengetahuinya adalah dengan menambahkan detergen, jika air sulit berbusa maka air tersebut merupakan air sadah. Selain itu, bisa juga dengan memanaskan nya, air yang mengandung kapur akan menyebabkan kerak berwarna putih pada alat memasak ( di dasar panci).
Karena penggunaan air dalam kehidupan manusia harus bebas dari bahan pencemar dan polutan. Ada banyak indikator yang menunjukkan tingkat pencemaran air tanah dan faktor ini kadang hanya bisa diketahui melalui pengujian di laboratorium.
=> cara pengetesan air bersih  secara sederhana
Untuk mengetahui kandungan kimia dalam air dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
  •             Air yang akan diperiksa dicampur dengan air teh dengan perbandingan air : air teh = 1:2
  •             Lalu, campuran tersebut didiamkan dalam keadaan terbuka hingga satu malam
  •             Periksa apakah ada perubahan warna, lendir dan lapisan seperti minyak di permukaan
Hasil pengetesan:
Semakin cepat perubahan yang terjadi pada air teh menunjukkan semakin tinggi kandungan kimiawi air tersebut. Bila perubahannya lambat atau baru berubah setelah pengamatan satu malam, kandungan kimiawinya lebih sedikit, namun tetap air itu kurang baik dikonsumsi. Dapat digunakan untuk keperluan lain, kecuali untuk dikonsumsi.
Air yang mengandung tingkat kesadahan dan kandungan logam tinggi dapat terlihat bila air teh berubah menjadi hitam, ungu atau biru. Bila air tetap berwarna seperti air teh, maka secara kimia kualitas air itu baik.
Tes Kedua
Untuk mengetahui kandungan mikroorganisme atau bakteri berbahaya dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
  • Air yang akan diuji dimasukkan ke dalam gelas/botol  kemudian ditutup.
  • Air tersebut dibiarkan sampai lima hari (5), kemudian periksa
Hasil pengetesan:
Apabila terdapat perubahan warna atau gumpalan warna (putih, hitam atau hijau), maka air tersebut kurang baik secara biologis (mengandung mikroorganisme atau bakteri berbahaya).
Air yang baik akan tetap jernih meskipun disimpan selama 5 hari. Semakin cepat terjadinya perubahan warna atau gumpalan pada air yang diperiksa menunjukkan semakin tinggi kadar mikroorganisme yang dikandungnya.
=> cara test dengan menggunakan alat Modern 
1. TDS Meter

TDS (Total Dissolve Solid) Meter digunakan untuk mendeteksi jumlah zat padat yang terlarut.
Dengan mencelupkan TDS meter ke dalam air, kita bisa mengetahui berapa jumlah zat padat yang terlarut dalam air.
2. Alat Elektrolisa / Electrolyzer
Alat Elektrolisa adalah proses pengujian secara elektrolisa yang menyebabkan kandungan yang terdapat  dalam air mengalami perubahan bentuk / warna sehingga mudah dilihat dengan mata telanjang. Sehingga kita bisa melihat macam zat terlarut penyebab kekeruhan
3. Uji Lampu
UJI LAMPU
adalah cara sederhana untuk membuktikan bahwa air tersebut menghantarkan listrik atau tidak. Seandainya betul menghantarkan listrik, berarti dalam air tersebut terkandung zat zat lain yang harus di pertanyakan ???
Caranya dengan mencelupkan kabel negatif dan positif ke dalam air. Jika lampunya menyala berarti air tersebut mengandung zat padat. Bila lampunya mati berarti air tersebut bebas dari zat padat.
Kalau kita masih ingat pelajaran IPA di Sekolah Dasar, diajarkan bahwa “AIR ADALAH PENGHANTAR LISTRIK“. Hal itu terbukti adanya orang yang tersetrum bila banjir dan ada orang yang menangkap ikan dengan alat setrum.

TAHUKAH ANDA bahwa AIR (H2O) itu sebenarnya tidak menghantarkan listrik, tapi mengapa ada orang yang kena setrum di air ?
Jawabannya adalah karena air tersebut mengandung zat padat yang terlarut di dalamnya. Zat padat itulah yang menghantarkan listrik.
Masyarakat harus pintar-pintar memilih alat penjernih air yang digunakan, serta menggantinya secara teratur. Sedangkan memasak air yang mendidih hanya bisa menghilangkan pencemar biologis saja, kalau senyawa-senyawa kimianya tidak hilang.
[disarikan dari berbagai sumber]
semoga bermanfaat.