Bagaimana
Cara mengetes kualitas Air Bersih
Air adalah sumber kehidupan,
begitulah adanya. dimana-mana butuh air, manusia, hewan, tumbuhan, bahkan yang
matipun butuh air. air begitu sangat vital sehingga bisa disimpulkan sederhana.
daerah yang jauh dari wilayah air pasti tertinggal. namun dewasa ini Air tanah
masih jadi pilihan utama masyarakat Indonesia untuk mememuhi kebutuhan
sehari-harinya di rumah.
untuk keperluan mandi, cuci maupun
urusan masak. air begitu sangat penting bagi kehidupan. namun tidak semua
daerah memiliki kualitas air yang baik, nah inilah yang terjadi disekitar
perumahan saya. hampir mayoritas airnya jelek. kadar logamnya tinggi, bau, dan
berminyak
Bagaimana cara menguji kualitas air
yang bersih ?
Cara ini sebagai uji awal untuk mengetahui apakah air yang kita konsumsi mengandung logam atau bakteri berbahaya. Namun, jika ingin lebih tahu secara pasti (dilihat dari sisi kuantitatif) bisa dilakukan analisis di laboratorium.
Apa saja kualitas air tanah yang
diuji?
(lihat gambar : gelas 1. masih
berwarna teh, air lumayan bagus, gelas 2 dan 3 air menjadi ungu-gelap
menandakan air yang jelek, kadar logam tinggi)
Parameter yang diperiksa untuk mengetahui kualitas air tanah biasanya terdiri dari parameter biologis, kimiawi dan juga fisiknya.
Untuk parameter biologis yang diperiksa adalah kandungan, Cara ini sebagai uji awal
untuk mengetahui apakah air yang kita konsumsi mengandung logam atau bakteri
berbahaya. Namun, jika ingin lebih tahu secara pasti (dilihat dari sisi
kuantitatif) bisa dilakukan analisis di laboratorium. sebagai indikator
biologis. Jika di dalam air tanah tersebut terdapat bakteri E.coli
maka virus, bakteri, parasit dan amuba lainnya bisa saja ada di dalam air
tersebut. Tapi jika tidak ada bakteri E.coli kemungkinan virus, bakteri atau
parasit yang ada di sana merupakan kuman yang non-patogen atau tidak berbahaya.
Untuk parameter kimiawi yang diperiksa adalah senyawa-senyawa kimia yang seharusnya
memang tidak boleh ada di dalam air, misalnya mangan, merkuri atau timbal.
Sedangkan untuk parameter fisiknya yang diperiksa adalah kekeruhan, pH dan
warna dari air tanah tersebut.
(lihat gambar disamping, air bagus saat dicelup dengan teh
sachet akan berwarna serupa dengan teh, lihat yang di botol air yang mengandung
logam tinggi langsung berubah ungu-gelap saat dikasih teh, coba dirumah anda
masing-masing)
Air yang tercemar kadang tidak terlihat terutama jika pencemarnya adalah biologis. Sedangkan untuk pencemar kimia atau fisik terkadang bisa terlihat dari warna air yang keruh, berbau, berasa atau berwarna kekuning-kuningan.
Air yang tercemar kadang tidak terlihat terutama jika pencemarnya adalah biologis. Sedangkan untuk pencemar kimia atau fisik terkadang bisa terlihat dari warna air yang keruh, berbau, berasa atau berwarna kekuning-kuningan.
Kadar besi dalam air ini bisa
terlihat dari seberapa cepatnya warna berubah dan intensitas bau, semakin cepat
warna air berubah dan semakin kuat intensitas baunya maka kadar besi semakin
tinggi. Air ini tidak bisa digunakan untuk mencuci baju, apalagi sampai
dikonsumsi. Jika digunakan untuk mencuci baju, maka baju terlihat cepat kusam
dan terkadang sampai berkarat. Efek terburuk dari penggunaan air yang
mengandung besi tinggi adalah menurunnya intelegensi (IQ) sedangkan efek lain
adalah terganggunya kesehatan kita.
Untuk air minum, jika mengandung
besi cenderung menimbulkan rasa mual apabila dikonsumsi. Selain itu dalam dosis
besar dapat merusak dinding usus. Kadar Fe lebih dari 1 mg/l
menyebabkan terjadinya iritasi pada mata dan kulit. Apabila kelarutan
besi dalam air melebihi 10 mg/l menyebabkan air berbau seperti telur
busuk.
Selain besi, ada lagi zat terlarut
dalam air yang berbahaya juga karna dapat merusak ginjal sehingga menyebabkan
gagall ginjal dan gangguan kesehatan lainnya. Air ini adalah air yang
mengandung kapur (air sadah) yang jika dilihat secara kasat mata tidak dapat
diketahui karna air tersebut jernih. Untuk mengetahuinya adalah dengan
menambahkan detergen, jika air sulit berbusa maka air tersebut merupakan air
sadah. Selain itu, bisa juga dengan memanaskan nya, air yang mengandung kapur
akan menyebabkan kerak berwarna putih pada alat memasak ( di dasar panci).
Karena penggunaan air dalam
kehidupan manusia harus bebas dari bahan pencemar dan polutan. Ada banyak
indikator yang menunjukkan tingkat pencemaran air tanah dan faktor ini kadang
hanya bisa diketahui melalui pengujian di laboratorium.
=> cara pengetesan air
bersih secara sederhana
Untuk mengetahui kandungan kimia
dalam air dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
- Air yang akan diperiksa dicampur dengan air teh dengan perbandingan air : air teh = 1:2
- Lalu, campuran tersebut didiamkan dalam keadaan terbuka hingga satu malam
- Periksa apakah ada perubahan warna, lendir dan lapisan seperti minyak di permukaan
Hasil pengetesan:
Semakin cepat perubahan yang terjadi
pada air teh menunjukkan semakin tinggi kandungan kimiawi air tersebut. Bila
perubahannya lambat atau baru berubah setelah pengamatan satu malam, kandungan
kimiawinya lebih sedikit, namun tetap air itu kurang baik dikonsumsi. Dapat
digunakan untuk keperluan lain, kecuali untuk dikonsumsi.
Air yang mengandung tingkat
kesadahan dan kandungan logam tinggi dapat terlihat bila air teh berubah menjadi
hitam, ungu atau biru. Bila air tetap berwarna seperti air teh, maka secara
kimia kualitas air itu baik.
Tes Kedua
Untuk mengetahui kandungan
mikroorganisme atau bakteri berbahaya dapat dilakukan dengan cara sebagai
berikut:
- Air yang akan diuji dimasukkan ke dalam gelas/botol kemudian ditutup.
- Air tersebut dibiarkan sampai lima hari (5), kemudian periksa
Hasil pengetesan:
Apabila terdapat perubahan warna
atau gumpalan warna (putih, hitam atau hijau), maka air tersebut kurang baik
secara biologis (mengandung mikroorganisme atau bakteri berbahaya).
Air yang baik akan tetap jernih
meskipun disimpan selama 5 hari. Semakin cepat terjadinya perubahan warna atau
gumpalan pada air yang diperiksa menunjukkan semakin tinggi kadar
mikroorganisme yang dikandungnya.
=> cara test dengan menggunakan
alat Modern
1. TDS Meter
TDS (Total Dissolve Solid) Meter
digunakan untuk mendeteksi jumlah zat padat yang terlarut.
Dengan mencelupkan TDS meter ke
dalam air, kita bisa mengetahui berapa jumlah zat padat yang terlarut dalam
air.
2. Alat Elektrolisa / Electrolyzer
Alat Elektrolisa adalah proses
pengujian secara elektrolisa yang menyebabkan kandungan yang terdapat
dalam air mengalami perubahan bentuk / warna sehingga mudah dilihat dengan mata
telanjang. Sehingga kita bisa melihat macam zat terlarut penyebab kekeruhan
3. Uji Lampu
UJI LAMPU
adalah cara sederhana untuk membuktikan bahwa air tersebut menghantarkan listrik atau
tidak. Seandainya betul menghantarkan listrik, berarti dalam air tersebut
terkandung zat zat lain yang harus di pertanyakan ???
Caranya dengan mencelupkan kabel
negatif dan positif ke dalam air. Jika lampunya menyala berarti air tersebut
mengandung zat padat. Bila lampunya mati berarti air tersebut bebas dari zat
padat.
Kalau kita masih ingat pelajaran IPA
di Sekolah Dasar, diajarkan bahwa “AIR ADALAH PENGHANTAR LISTRIK“. Hal itu
terbukti adanya orang yang tersetrum bila banjir dan ada orang yang menangkap
ikan dengan alat setrum.
TAHUKAH ANDA bahwa AIR (H2O)
itu sebenarnya tidak menghantarkan listrik, tapi mengapa ada orang yang kena
setrum di air ?
Jawabannya adalah karena air
tersebut mengandung zat padat yang terlarut di dalamnya. Zat padat itulah yang
menghantarkan listrik.
Masyarakat harus pintar-pintar
memilih alat penjernih air yang digunakan, serta menggantinya secara teratur.
Sedangkan memasak air yang mendidih hanya bisa menghilangkan pencemar biologis
saja, kalau senyawa-senyawa kimianya tidak hilang.
[disarikan
dari berbagai sumber]
semoga bermanfaat.